PRASASTI MARMER-SENI MARMER: PROSES PEMBUATAN PRASASTI MARMER

Senin, 28 Mei 2012

PROSES PEMBUATAN PRASASTI MARMER

PROSES PEMBUATAN PRASASTI MARMER DARI AWAL HINGGA AKHIR

PEMBUATAN PRASASTI PNPM DARI MARMER TULUNGAGUNG 


menarik sekali jika membicara proses dari awal hingga khir pembuatan prasasti marmer di Tulungagung,Tentu saja diawali dengan proses penambangan marmer,hingga pengolahan akhir sebuah bahan menjadi sebuah prasasti marmer oleh Tukang Letter - Sebuatan seseorang yang memang jago membuat prasasti marmer, Nach inilah runtutan cerita nya yang kadangkala memang menyita waktu sangat  lama,sehingga kdangkala kami kewalahan untuk menjawab pertanyaan kawan-kawan yang agak terlambat pengiriman barangnya.Bukan sengaja sich,kebanyakan memang factor alam yang tidak bisa dikompromikan,mohon maaf Ya...kalau merasa pernah ada yang telah pengirimannya...he..,he..he..


             Malam ini saya ingin menceritakan kepada teman-teman semua tentang perjalanan sebuah batu marmer yang rencana akan dibikin sebagai prasasti PNPM,yakni seluruh proses awal dari batu itu ditambang sampai dengan terbentuk sebuah prasasti PNPM. Proses pembuatan prasasti PNPM  secara umum ada empat tahapan, yakni
1. Tahap penambangan bahan.
2.Tahap penggergajian Bahan
3.Tahap pemolesan
4.tahap pengerjaan Prasasti
            Kali ini saya akan membatasi cerita ini sampai empat tahapan global dari seluruh rangkaian pembauatan parasasti PNPM tersebut, agar tidak terlalu melebar kepada ha-hal yang bermuatan teknik.Kalau saya ceritakan semua disini , besok saya akan kehabisan ide cerita donk...???
           1.  Tahap Penambangan marmer
Ini merupakan tahapan yang terberat dari proses pengolahan marmer, karena  dalam proses ini kita harus keluar masuk hutan untuk mencari lokasi marmer yang bagus , dan layak untuk dijadikan sebuah bahan baku.Layak disini dalam arti secara kwalitas, bahan yang ada disekitar lokasi tersebut bisa dimanfaatkan untuk bahan baku lantai marmer atau dinding. Penambangan ini dilakukan dalam skal besar, biasanya hanya perusahaan-perusahaan yang berduit saja yang bisa melakukan eksplorasi , dengan mempergunakan izin dari PERHUTANI setempat.Karena biasanya lokasi tambang marmer ini berada diwilayah kedua instansi tersebut.Dalam tahapan ini batu dieksplorasi dalam bongkahan-bongkahan besar , dan juga bongkahan -bongkahan kecil , biasanya disesuaikan dengan tujuan pembuatan bongkahan tersebut. Misalnya bongkahan untuk meja marmer bulat biasanya besar sekali, sampai dengan luasan 1,5 M X 1,5 M X 1,5 M wah...segedhe gajah bener ini.... kalau untuk tujuan pembuatan bahan baku prasasti PNPM biasa hanya berukuran kecil sekitar 50X70X40 CM saja perbongkah.Yang terbesar biasanya adalah bahan baku untuk meja bilyard   ukurannya mencapai 2,25 M X 1,5 M X 1,5 M, ini biasanya satu truk FUSO hanya muat satu dua bongkahan saja.Tingkat kesulitan yang tinggi akan berkembang jika faktor cuaca tidak mendukung, bisa saja kita membeli bongkahan marmer tanggal 5 Januari Misalnya, karena cuacanya hujan terus-terusan maka bahan baku baru bisa dikeluarkan dari hutan tanggal 10 Januari.........nach...inilah yang kdang-kadang teman luar kota jarang bisa memahami kenapa proses pembuatan prasasti itu menjadi molor...
             2.  Tahapan Penggergajian .
Setelah proses penambangan bahan , tahapan selanjutnya adalah penggergajian bahan. Penggergajian ini dilakukan disebuah pabrik khusus untuk menggergaji balokan dan bongkahan marmer tersebut menjadi bahan-bahan setengah jadi.Biasanya dalam penggergajian ini telah direncanakan untuk bahan kerajinan A,bahan kerajinan B ,C,D dan seterusnya. Demikian juga untuk pembuatan dinding marmer dan lantai marmer, mereka sudah merencanakan  balokan mereka sebelum masuk pabrik penggergajian ini .Termasuk juga ketika kita membeli bongkahan batu untuk bahan prasasti PNPM, kitapun biasanya sudah merencanakan potongan perlembarnya,dengan ukuran matang 40X 60 X 2 CM, dalam tahapan ini termasuk kategory lumayan berat, karena pekerja kita harus mengguling-gulingkan , mengangkat balokan tersebut ke penggergajian,sehingga dipotong tipis-tipis sesuai yang kita rencanakan sebelumnya.
              3.  Tahapan Pemolesan marmer.
Tahapan yang ketiga dalam proses pembuatan prasasti PNPM ini adalah pemolesan bahan, hal ini dimaksudkan agar bahan prasasti PNPM kita menjadi mengkilat dan siap dikerjakan. Proses ini juga dilakukan untuk menambal pori-pori marmer dengan bahan resin dan katalist, sehingga pori-pori atau bahkan lubang-lubang tersebut dapat tertutup rapi dan kelihatan seperti alami.Dalam rangkaian pemolesan ini juga dilakukan penutupan pori-pori belakang agar tampak rapi pula, meskipun biasanya banyak juga tukang poles yang mengabaikan hal ini, dan dibiarkan tetap terbuka lebar seandainya ada lubang.
              4.  Tahapan  Pengerjaan  Prasasti
Tahapan ini adalah tahapan akhir dari rangkaian panjang bagaimana pengrajin-pengrajin kami membuat sebuah prasasti.Dan tahapan ini memerlukan keahlian khusus  dalam pengerjaannya, biasanya dilakukan oleh tukang pahat atau didaerah kami sering disebut sebagai Tukang Letter.Mereka memiliki keistimewaan bisa menulis dengan baik dan bercita rasa seni tinggi, bahkan mereka bisa mencontoh  bewrbagai Jenis Font-font yang ada dikomputer kita. Keistimewaan lain dari tukang letter biasanya terletak dari penguasaan ejaan bahasa , mereka  tahu betul tentang ejaan yang benar dan disempurnakan, bahkan diantara mereka melebihi pengetahuan seorang guru bahasa Indonesia  diSekolah Menengah Atas.Dan tak kalah pentingnya, mereka juga menguasai seni lukis.Biasanya seorang Tukang letter memiliki jiwa seni yang tinggi , seandainya mereka di beri garapan lukisanpun mereka bisa mengerjakannya dengan baik.
               Para pengrajian dan pekerja kami telah memiliki tradisi turun temurun tentang pengolahan batu-batuan,baik itu marmer, granit, giok dan batuan lainnya . Tradisi pengolahan marmer Tulungagung adalah tradisi  marmer yang  tertua di Indonesia, sehingga jika anda berada dikawasan sebuah pabrik marmer , diluar Jawa sekalipun, tanyakan saja pada mereka, dimana mereka berasal...atau dimana mereka belajar tentang  pengolhan batu-batuan, tentu mereka menjawab , aseli Tulungagung, atau pernah menimba ilmu di pabrik marmer Tulungagung